Header Responsif Tanda-Tanda Kiamat yang Sudah Muncul di Mana-mana, Akhir Zaman Makin Dekat

Tanda-Tanda Kiamat yang Sudah Muncul di Mana-mana, Akhir Zaman Makin Dekat

cendananews.id - Tanda-tanda kiamat bukan lagi sekadar wacana keagamaan, tetapi telah diperlihatkan melalui berbagai peristiwa nyata yang terjadi di dunia. Dalam ajaran Islam, tanda-tanda kiamat terbagi menjadi dua kategori yaitu kiamat Sugra atau kecil dan kiamat Kubra atau besar. Banyak dari tanda-tanda kecil telah terlihat jelas, seperti rusaknya moralitas publik hingga gejolak sosial. Hal ini sejalan dengan sabda-sabda Rasulullah SAW yang menggambarkan keadaan akhir zaman sebagai masa penuh kekacauan, ketika kebenaran menjadi samar dan kebatilan tampil terang-terangan. 

Menurut Dr. Yusuf bin Abdullah Al-Wabil dalam bukunya Hari Kiamat Semakin Dekat, menyampaikan bahwa tanda-tanda kecil kiamat telah banyak terjadi, bahkan sebagian terus berulang hingga datangnya tanda-tanda besar yang bersifat luar biasa. Tanda ini, menurutnya, bukan hanya fenomena sosial, tetapi sinyal ilahiyah bahwa umat manusia harus segera kembali kepada jalan yang benar. 

Sementara itu, menurut Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar dalam Ensiklopedia Kiamat, menjelaskan bahwa setiap gejala kerusakan di muka bumi yang sesuai dengan kabar dari Rasulullah SAW merupakan peringatan serius bagi umat manusia. Ia menegaskan bahwa memahami tanda-tanda kiamat bukan hanya bertujuan untuk mengetahui kronologi akhir zaman, tetapi sebagai bahan introspeksi mendalam. Dengan menyaksikan satu per satu tanda-tanda kiamat tersebut bermunculan, kita diingatkan bahwa waktu terus berjalan menuju hari pembalasan. 

Sejumlah tanda-tanda kiamat kecil yang telah disebutkan oleh Rasulullah SAW kini tampak semakin nyata di berbagai penjuru dunia. Berikut ini tanda-tanda kiamat yang sudah muncul di mana-mana, yakni:

  1. Anak-anak penuh kemarahan dan durhaka terhadap orang tua, mereka berani melawan, berkata kasar, dan menghardik tanpa rasa takut. 
  2. Hujan dapat membakar, yang dimaknai sebagai hujan asam akibat polusi dan kerusakan lingkungan yang kini semakin sering terjadi. 
  3. Orang-orang jahat bertebaran di muka bumi, merajalela tanpa kontrol dan menjadikan kejahatan sebagai hal biasa. 
  4. Pengkhianat dipercaya, sedangkan yang jujur dianggap pembohong, kebenaran tertukar dan nilai moral terbalik. 
  5. Tali silaturahmi diputus, orang-orang lebih menyukai kesendirian, sibuk dengan dunia digital dan enggan menjalin hubungan sosial. 
  6. Orang-orang munafik berkuasa, tampak saleh di luar namun khianat dalam perbuatan. 
  7. Perdagangan dikuasai oleh orang-orang berperangai buruk, yang menjalankan bisnis dengan cara licik dan tidak amanah. 
  8. Masjid dihias megah, tapi hati manusia kosong, ibadah dilakukan hanya formalitas tanpa tazkiyah (penyucian jiwa). 
  9. Orang mukmin dianggap lebih hina daripada kambing yang buruk rupa, kehilangan penghargaan terhadap orang-orang saleh. 
  10. Homoseksual dan lesbianisme menyebar luas, perilaku menyimpang dianggap lumrah dalam masyarakat modern. 
  11. Anak muda menjadi sangat kaya dalam waktu singkat, seperti fenomena miliarder muda di era digital. 
  12. Organisasi wanita merusak kehormatan wanita, dengan dalih kebebasan justru mendorong aurat ditampilkan ke publik. 
  13. Peradaban dihancurkan atas nama kemajuan, budaya luhur diganti dengan gaya hidup hedonis dan nihilistik. 
  14. Instrumen musik melekat di kepala manusia, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang kini nyata melalui penggunaan earphone. 
  15. Penegak hukum semakin banyak, namun keadilan semakin sulit ditegakkan karena hukum kerap diperjualbelikan. 
  16. Penghinaan dijadikan bahan hiburan, banyak acara komedi yang melecehkan orang lain demi tawa penonton. 
  17. Anak-anak lahir dari zina, pergaulan bebas meningkat dan pelajar-pelajar muda terlibat dalam hubungan di luar nikah. 
  18. Fitnah ditampilkan melalui media, terutama televisi yang memperlihatkan kekerasan, syahwat, dan kemaksiatan secara terus-menerus. 
  19. Cambuk seperti ekor sapi digunakan untuk memukul manusia, dimaknai sebagai bentuk kekerasan yang dilegalkan oleh otoritas. 
  20. Khamr diminum dan dinamai dengan istilah lain, seperti wine, vodka, martini, bir, sehingga dianggap legal dan normal di masyarakat. 

Sumber: (liputan6.com

Donasi Adara


Iklan

Lainnya


Komentarin Beritanya!

Nama:

Komentar: